Mengikuti jejak Launchingnya Pos Gizi Gigiah Ceting Lembuti di Kelurahan Tanah Hitam, Pos Gizi berikutnya yang Bernama "Gigiah Ceting Delima" pun Launching di kelurahan Balai-balai. Dengan adanya Pos Gizi ini diharapkan berkurangnya Balita Stunting maupun Ibu Hamil yang kekurangan energi kronis (KEK)#puskesmas #puskesmasindonesia #stunting #atasistunting
Kamis, 17 November 2022
Launchingnya Pos Gizi Gigiah Ceting Lembuti di Kelurahan Tanah Hitam
Mengikuti jejak Launchingnya Pos Gizi Gigiah Ceting Lembuti di Kelurahan Tanah Hitam, Pos Gizi berikutnya yang Bernama "Gigiah Ceting Delima" pun Launching di kelurahan Balai-balai. Dengan adanya Pos Gizi ini diharapkan berkurangnya Balita Stunting maupun Ibu Hamil yang kekurangan energi kronis (KEK)#puskesmas #puskesmasindonesia #stunting #atasistunting
Kamis, 22 September 2022
Puskesmas Kebun Sikolos Gelar Pelatihan Dasar dan Pendalaman Totok Punggung
PADANG PANJANG, KOMINFO – Sebanyak 26 peserta yang berasal dari pegawai Puskesmas se-Kota Padang Panjang dan masyarakat umum, ikuti Pelatihan Dasar dan Pendalaman Totok Punggung yang digelar UPTD Puskesmas Kebun Sikolos di aula puskesmas itu, Sabtu (24/9).
Jumat, 09 September 2022
Penyuluhan dan Pemeriksaan kulit dalam upaya menjaring penyakit Kusta.
Kamis, 21 Juli 2022
Puskesmas Kebun Sikolos Lakukan Simulasi Tanggap Bencana Kebakaran
Rabu, 13 Juli 2022
Puskesmas Kebun Sikolos Gelar Prolanis Bersama BPJS Kesehatan
Salam Sehat
Guna pemeliharaan kesehatan bagi peserta, Puskesmas Kebun Sikolos menggelar Prolanis bersama BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bukittingi, di halaman depan puskesmas itu, Selasa (12/7).
Jumat, 08 Juli 2022
Layanan IPWL sudah tersedia di Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjang
Assalamualaikum...
Kegiatan pagi ini mengisi waktu menjelang pelayanan dimuali.... 😊
Disampaikan oleh dr. Rizki Putri Amalia (dokter Kiki)
Tema: Informasi Program IPWL (NAPZA)
Alhamdulillah,, Layanan IPWL sudah tersedia di Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjang
Kontak Person:
Pemegang Program IPWL: 081267422087
Mengenal IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor) Rehabilitasi Narkoba
by Ilham Nasuhi | Jun 23, 2020 dkutip dari laman:
https://rean.bnn.go.id/mengenal-ipwl-instansi-penerima-wajib-lapor-rehabilitasi-narkoba/
Lebih baik mencegah daripada mengobati, kata kata tersebut sangat tepat untuk menggambarkan Narkotika. Narkoba adalah musuh kita bersama bukan hanya Badan Narkotika Nasional. Tetapi sudah menjadi masalah bangsa. Oleh sebab itu kita semua dari berbagai lapis masyarakat wajib ikut membantu menciptakan Indonesia Bebas Narkoba.
Pencegahan sejak dini harus dilakukan agar narkoba tak disalahgunakan. Namun yang menjadi kendala tak semua masyarakat mengenal norkoba dengan mendalam. Sebatas tahu narkoba bahaya dan dapat menyebabkan kematian tetapi kurang perduli atau karena kurangnya wawasan akan bahaya penggunaan narkoba membuat kita kadang tak bisa mekomunikasikan apa itu narkoba dan bahayanya.
IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor) merupakan langkah yang bukan hanya sekedar pemberantasan, tapi juga proses rehabilitasi pecandu yang bersinergi dengan instanti terkait seperti kepolisian dan kementerian kesehatan, IPWL dibentuk berdasarkan Keputusan Menkes RI No.18/Menkes/SK/VII/2012, dengan tujuan merangkul pengguna atau pecandu narkoba, sebagai proses rehabilitasi. Dengan melapor ke IPWL, maka pecandu narkoba bisa terhindar dari jeratan hukum.
Kemudian mengenai penanganan para pencandu dan peredaran narkoba ini, menurutnya selain tugas Pemerintah, hal ini juga merupakan tugas dan tanggung jawab dari pihak keluarga. Untuk itu keluarga juga harus diberdayakan dalam mengetahui segala macam jenis , pengaruh pemakaian serta peredaran narkoba.
Dalam hal ini BNN, juga telah melakukan semacam kegiatan “jemput bola” dengan mendatangi rumah-rumah para pecandu, agar mau direhabilitasi dan melakukan sosialisasi ke kalangan pelajar dan Mahasiswa Selain rehabilitasi kecanduan, BNN juga melakukan rehabilitasi sosial bagi pecandu seperti, pertemuan dengan pecandu secara rutin, dikaryakan, konsultasi dengan alumni Lido.
Penjara bukan solusi yang tepat untuk membuat para pecandu jerah. Sebab di dalam penjara juga banyak berkumpul para bandar sehingga bisa menyelundupkan dan mengedarkan narkoba ke sesama tahanan karena faktor keaman di dalam penjara yang kurang. dan fakta yang mengejutkan penjara sekarang sudah dijadikan lahan untuk memproduksi narkoba.
Penanganan narkoba harus serius dan komplek. peredaran kian menjamur di semua lapisan masyarakat. Termasuk kasus produksi narkoba di dalam lapas. Meski berulang kali dilakukan operasi tetapi nyatanya kasusnya tetap ada. Tingkat keaman di penjara masih perlu di kaji kembali apa seorang pecandu tetap di proses secara hukum dan kemudia di penjara bila melihat fakta tersebut.
Selama menjalani terapi dan rehabilitasi, para pecandu akan menjalani proses detoksifikasi untuk menghilangkan racun yang ada di dalam tubuh. Proses ini membutuhkan waktu satu bulan dan pecandu menempati ruang khusus untuk menjalani rehabilitasi. Tahapan terapi ini membutuhkan waktu selama enam bulan. Memasuki enam bulan kedua, pecandu narkoba dapat beraktivitas di luar UPT seperti bekerja dan sekolah namun tiap hari harus pulang ke asrama di UPT milik BNN ini. Jika rehabilitasi selesai, pecandu akan dikembalikan ke masyarakat dengan tetap mendapatkan pengawasan. Kunci utama keberhasilan terapi dan rehabilitasi adalah keinginan dari keluarga terutama orang tua untuk menyerahkan anaknya menjalani terapi. Jika orang tua sudah menyerahkan anak, kami bisa memaksa pecandu untuk mengikuti terapi dan rehabilitasi hingga selesai.
Orang tua sangat berperan dalam kembang tumbuh anak tetapi jangan salah pada umumnya anak dan remaja mengetahui informasi tentang narkoba dari luar rumah. Lingkungan sangat mempengaruhi dalam tumbuh kembang anak. Untuk itu orang tua harus lebih dulu bisa menamankan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari hari (healthy lifestyle). Sebab seorang yang pernah mengkonsumsi narkoba akan cacat seumur hidup meski sudah di obati dan dinyatakan pulih.
#salamsehatuntukmasyarakatdarikamiuptdpuskesmaskebunsikoloskotapadangpanjang☺
Jumat, 17 Juni 2022
Waspada Sakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Cegah dengan 3M PLUS
Halloo Sahabat , Salam sehat, bugar dan produktif….
Pada musim penghujan saat ini kami mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit yang mungkin terjadi yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.
Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).
Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus.
Rabu, 15 Juni 2022
Peringati Harganas, DSPPKBPPPA Gelar Pelayanan KB Gratis
PADANG PANJANG, KOMINFO -- Peringati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, Pemerintah Kota Padang Panjang melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) gelar pelayanan KB gratis. Kegiatan untuj akseptor KB ini, diadakan serentak di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Padang Panjang, Rabu (15/6).
Senin, 23 Mei 2022
Puskesmas Kebun Sikolos Lakukan Imunisasi di Dua SD, Melalui Program BIAN
PADANG PANJANG,- Diberi imunisasi sebanyak 74 anak dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaksanakan petugas kesehatan dari Puskesmas Kebun Sikolos, di SDN 14 dan SDN 15 Padang Panjang Barat. Sabtu. (21/5/2022).
Kepala UPTD Puskesmas Kebun Sikolos, Rita Sukrina, STr. Keb melalui Koordinator Program Imunisasi, Yosy Anita Syarif, STr.Keb menyampaikan, imunisasi yang diberikan pada BIAN ini adalah vaksin Campak dan Rubella.
“imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh. Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN ini, diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk,” ungkapnya
Dijelaskannya, melalui program BIAN ini, dapat memberikan perlindungan kepada anak-anak usia sekolah dasar. Sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi campak dan rubella.
“Hari ini lumayan banyak yang imunisasi. Ini tidak terlepas dari peran serta dampingan guru kelas yang mendukung program ini. Kita berharap juga orang tua perlu memberikan dukungan jika anaknya mendapat imunisasi di sekolah oleh petugas puskesmas setempat,” tuturnya.
Selain itu, tambahnya lagi, dalam rangka BIAN juga ada Imunisasi Kejar yaitu imunisasi balita yang belum lengkap imunisasi DPT-HB-HIB dan Polio-nya di waktu bayi, dapat dikejar hingga anak berumur 59 bulan.
“Vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah enam penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak). Silahkan datang ke puskesmas atau ke posyandu,” ajaknya. (Edi Fatra/des).
Sumber: minangkabaunews.com
Kamis, 12 Mei 2022
Pemeriksaan Kebugaran dan Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahun 2022
Sabtu, 23 April 2022
Semarak Pekan Imunisasi
Senin, 11 April 2022
Tingkatkan Imunisasi Balita, Puskesmas Kebun Sikolos Beri Hadiah
Guna meningkatkan persentase imunisasi untuk bayi bawah lima tahun (balita) di wilayah kerjanya, Puskesmas Kebun Sikolos lahirkan inovasi.
Jumat, 18 Februari 2022
KURSI BUSA "aKU Rajin konsumSI BUah dan SAyur"
Berdasarkan data yang di dapat Dari 10 indikator PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) didapati 34.3% yang rutin konsumsi Buah Dan Sayur
Jumat, 11 Februari 2022
Informasi Kesehatan Melalui program Hatra (Sehat Tradisioanal)
Padang Panjang, Hari ini jum'at berkah kita berbagi informasi kesehatan melalui program Hatra (Sehat Tradisioanal) yang dilaksanakan oleh pemegang program: ibu Mustika Tika di Puskesmas Kebun sikolos Kota Padang Panjang, yaitu dengan meracik: